Bandung, (Tagar 13/2/2018) – Sejak awal Februari 2018 penjualan pernak-pernik untuk perayaan Imlek 2018 di Kawasan Cibadak, Kota Bandung meningkat hingga 50 persen. "Ada peningkatan hingga 50 persen dan toko-toko di Cibadak ini sudah menjual pernak-pernik Imlek sejak akhir Januari kemarin," kata Marsita (29), seorang penjual pernak-pernik
Kado ulang tahun berupa floatbox biasanya berukuran besar. Bentuknya seperti bingkisan ulang tahun pada umumnya. Namun, saat dibuka, ada elemen surprise di dalamnya. Ia akan dikejutkan dengan balon lengkap dengan tulisan selamat ulang tahun berukuran besar yang pasti akan mencerahkan harinya. Pernak-Pernik Kebutuhan Sehari-hari
Satu di antara penjual pernak-pernik Imlek, Chandra, mengatakan pembeli jauh lebih ramai tahun ini. “Pembeli lebih ramai tahun ini, perbedaannya sangat terlihat, dari jumlah barang yang terjual, dan jumlah pengunjung toko, mungkin karena Covid-sudah berkurang di tahun 2022 ini,” jelasnya, Senin, 24 Januari 2022.
Rekomendasi tempat belanja pernak-pernik Imlek 2023 Jakarta lengkap dengan tempat makan terdekat dan tempat sewa motor. - Halaman 4
Para pedagang pernak-pernik Imlek di Pasar Gede Solo pun terimbas karena sepinya pelanggan. Begini penampakan sepinya kios yang menjajakan pernak-pernik Imlek di Pasar Gede Solo. Sebulan sebelum puncak Imlek biasanya suasana kawasan Pasar Gede sudah ramai.
Hal serupa juga terjadi di Toko Acai Jaya yang berada di Jalan Brigjend Katamso Nomor 62 E, sejumlah pembeli tampak sibuk memilih ornamen terbaru yang dipajang di dalam toko. Disebutkan pemilik Toko Acai Jaya, Aliyansyah Suhendra Shu, permintaan akan pernak-pernik Natal pada tahun ini juga ada peningkatan bila dibandingkan tahun lalu.
Penjaga toko merapikan pernak-pernik Imlek yang dijual di Toko Bintang Makmur, Jalan Cibadak, Kota Bandung, Kamis (26/1/2017). Menjelang perayaan Tahun. Kamis, 8 Juni 2023; Cari.
Selain kampuing Pajeksan, Jogja juga masih memiliki kampung pecinan bernama Ketandan, kampung ini juga menjadi pusat kompleks pecinan di berbagai daerah, kawasan di kampung Ketandan sangat ramai dengan berbagai hiasan pernak-pernik khas Imlek. Di kawasan ini dihuni kebanyakan oleh keturunan Tionghoa yang sebagian besar bermata pencaharian
Salah seorang pedagang pernak-pernik imlek bernama Agus (52) mengaku memperoleh barang dagangannya dari Negeri Tirai Bambu. "Rata-rata sekitar 70%-80% barang impor dari China, sisanya dari lokal, khususnya lampion itu sudah banyak yang produksi di sini, paling banyak ambil dari Yogyakarta," ujar Agus, pemilik kios pernak-pernik imlek di
Menjelang Tahun Baru Imlek 2023, terlihat toko pernak pernik ramai pengunjung beralamat di Jalan Mayor Syafie Rahman. - Halaman all
6yKCb.